
Waspadai Pelemahan Ekspor di 2023, Sri Mulyani Suntik Rp1 Triliun ke LPEI
JAKARTA, iNews.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, diperlukan upaya untuk memastikan pertumbuhan ekspor negara tetap terjaga di masa mendatang. Hal ini disebabkan situasi perekonomian global yang cukup dinamis dan cenderung berisiko terhadap berbagai perkembangan yang terjadi.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekspor Indonesia pada November tercatat sebesar 5,6 persen (yoy) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Dari sisi neraca perdagangan, Indonesia kembali mencatatkan surplus sebesar 5,16 miliar dolar AS, ditandai dengan kinerja ekspor yang baik selama 30 bulan berturut-turut.
“Dengan kondisi dunia saat ini yang sibuk menekan inflasi, antara lain yang diwujudkan dengan kenaikan suku bunga, akan menyebabkan pelemahan kinerja ekonomi negara tujuan ekspor kita. Jadi kita juga harus mewaspadai dampaknya terhadap kinerja ekspor kita ke depan,” ujar Sri Mulyani dalam keterangannya dikutip, Kamis (29/12/2022).
Di tengah situasi pandemi pasca Covid-19 yang melanda Indonesia, sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia yang bertahan dalam menopang kebutuhan rantai pasok yang melibatkan jutaan tenaga kerja. .
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank, Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai salah satu lembaga keuangan yang ditugaskan untuk membantu UKM dalam bentuk Tugas Khusus Ekspor (PKE). ) untuk Usaha Kecil dan Menengah (PKE UKM) bertujuan untuk mendukung program Pemerintah dalam pemulihan perekonomian nasional melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun.
Peran LPEI dalam meningkatkan kapabilitas UKM diwujudkan dengan terus mendampingi para pelaku UKM baik dari aspek finansial maupun non finansial untuk dapat meningkat menjadi eksportir terdepan.
Editor : Aditya Pratama
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel: