
Utang Negara Miskin Capai Rp956,50 Triliun, Bank Dunia Ingatkan Potensi Gagal Bayar
WASHINGTON, iNews.id – Utang negara-negara miskin dunia kepada kreditur bilateral mencapai 62 miliar dolar AS atau setara Rp 956,5 triliun, meningkat 35 persen dibandingkan tahun lalu. Presiden Bank Dunia David Malpass memperingatkan bahwa besarnya utang dapat meningkatkan risiko gagal bayar.
Mengutip Reuters, Malpass mengatakan bahwa dua pertiga dari beban utang negara-negara miskin kini terhutang ke China.
“Saya prihatin dengan proses gagal bayar yang tidak teratur, di mana tidak ada sistem yang benar-benar menangani utang negara-negara miskin,” kata Malpass seperti dikutip, Sabtu (3/12/2022).
Selain itu, Malpass mengaku khawatir dengan penumpukan utang di negara maju seperti Amerika Serikat (AS) karena menarik lebih banyak modal dari negara berkembang.
Editor : Aditya Pratama
Bagikan Artikel:
More Stories
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Digital RI Bisa Sentuh 360 Miliar Dolar AS di 2030
JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan ekonomi digital Indonesia menjadi 82 miliar dolar AS di 2023...
BI Catat Uang Beredar Tembus Rp8.505,4 Triliun di Oktober 2023
JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2023...
Turki Kerek Suku Bunga Jadi 40 Persen untuk Tekan Inflasi
ANKARA, iNews.id - Bank sentral Turki mengerek suku bunga utamanya menjadi 40 persen. Ini merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi...
Kemenkeu Baru Cairkan Anggaran Pembangunan IKN Rp13 Triliun hingga Oktober 2023
JAKARTA, iNews.id - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Isa Rachmatarwata menyampaikan, pihaknya baru mencairkan anggaran pembangunan infrastruktur dasar Ibu...
Realisasi Transfer ke Daerah Capai Rp668,5 Triliun hingga Oktober 2023
JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menuturkan, penyaluran dana transfer ke daerah (TKD) terealisasi sebesar Rp668,5 trililiun kepada...
BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun 2023 di Kisaran 4,5-5,3 Persen
JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat didukung oleh permintaan domestik. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi...