
Suku Bunga The Fed Naik ke Level Tertinggi 15 Tahun, Bagaimana Dampaknya ke Pasar Modal RI?
JAKARTA, iNews.id – Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25-4,5 persen dalam pertemuan kebijakan moneter akhir tahunnya. Kenaikan suku bunga Fed ke level tertinggi dalam 15 tahun dinilai akan berdampak pada pasar modal Indonesia,
Pakar Magical Finance Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan, kenaikan suku bunga di AS bisa meningkatkan nilai dolar AS. Investor akan beralih ke aset safe haven, seperti dolar AS sebagai lindung nilai untuk investasi mereka. Selain itu, permintaan dolar AS yang tinggi akan memberikan tekanan pada mata uang lainnya sehingga membebani emiten dengan basis perdagangan impor.
“Kenaikan ini memicu depresiasi nilai tukar mata uang rupiah yang juga berdampak pada inflasi impor, sehingga produsen yang menggunakan bahan baku impor akan tertekan oleh selisih kurs tersebut,” ujarnya dalam riset yang diterima. Portal MNC Indonesiadikutip Minggu (18/12/2022).
Dia mengingatkan, agar memperhatikan emiten yang memiliki obligasi internasional/global. Menurut dia, nilai tukar dolar AS yang besar dapat membebani biaya pembayaran.
“Mereka akan mengalami kerugian valas yang lebih besar dan akan menyebabkan penurunan keuntungan,” ujarnya.
Menurut Ratih, pelaku pasar modal Indonesia perlu mewaspadai potensi arus keluar modal di pasar keuangan seperti saham dan obligasi menyusul kenaikan suku bunga AS.
Mencermati data perdagangan pekan ini, aksi jual investor asing di bursa mencapai Rp 3,72 triliun (semua pasar). Sementara di pasar SBN, terjadi aksi beli sebesar Rp2,89 triliun pada 15 Desember 2022. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir pekan ini mencapai Rp15.598.
Editor: Jujuk Ernawati
Bagikan Artikel: