liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Rupiah Kembali Ditutup Melemah, Nyaris Tembus Rp15.300 per Dolar AS

Rupiah Hari Ini Kembali Melemah, Ditutup Rp15.329 per Dolar AS

JAKARTA, iNews.id – Nilai tukar rupiah hari ini kembali melemah, ditutup di level Rp15.329 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp15.327 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan meskipun  mengalami penurunan pada hari Senin, dolar masih tetap berada di dekat level tertinggi dalam enam bulan, dibantu oleh serangkaian data ekonomi yang tangguh baru-baru ini yang mengangkat ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Federal Reserve (The Fed) mungkin akan segera terjadi.

“Fokus minggu ini adalah pada data inflasi konsumen AS, yang akan dirilis pada hari Rabu, serta harga produsen pada hari Kamis, akan dipelajari dengan cermat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan moneter dan jalur suku bunga,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (11/9/2023).

The Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan minggu depan, namun data yang menunjukkan inflasi tetap stabil dapat menunjukkan kenaikan lagi pada akhir tahun ini.

Selain itu, Pertemuan kebijakan ECB akan menjadi hal yang penting, karena para pedagang mempersiapkan pertemuan penetapan kebijakan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis. Ada banyak ketidakpastian mengenai keputusan suku bunga ECB karena tekanan harga tetap tinggi

Sementara itu, data menunjukkan aktivitas ekonomi kini melambat tajam. Bank Sentral Eropa telah menaikkan suku bunga pada sembilan pertemuan terakhirnya dan para pembuat kebijakan kini sedang memperdebatkan apakah akan menaikkan suku bunga deposito lagi, menjadi 4%, atau berhenti sejenak.

Kemudian, data yang dirilis pada akhir pekan menunjukkan bahwa inflasi konsumen Tiongkok kembali ke wilayah positif pada bulan Agustus, sementara inflasi harga produsen juga turun lebih lambat dibandingkan yang terlihat pada awal tahun ini.

Data tersebut, ditambah dengan langkah Beijing yang lebih mendukung sektor properti, membantu menumbuhkan optimisme terhadap pemulihan ekonomi di negara importir tembaga terbesar di dunia ini. Namun data lain pada bulan Agustus masih memberikan gambaran beragam mengenai perekonomian Tiongkok, yang sedang berjuang menghadapi perlambatan pemulihan pasca-Covid.

Dari sentimen internal, pelaku pasar memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed baru akan menaikkan suku bunga acuannya pada kuartal keempat 2023. The Fed akan mengumumkan keputusan kebijakan suku bunga (Fed Fund Rate/FFR) pada 20 September 2023.

The Fed ke depannya masih akan memberikan tekanan pada pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia. Karena suku bunga The Fed masih akan berpotensi meningkat hingga 6 persen. Bahkan juga ada probabilitas akan naik dua kali lipat karena Inflasi masih tinggi dan ekonomi masih kuat.

Selain itu, ekonomi dipengaruhi perekonomian yang kuat dan pasar tenaga kerja yang ketat. Sedangkan, inflasi di negara berkembang telah menurun seperti indonesia yang berada di level 3,08 persen di Juli 2023. Di satu sisi, pertumbuhan ekonomi AS lebih baik dari prakiraan semula dipengaruhi konsumsi yang membaik ditopang kenaikan upah dan pemanfaatan tabungan yang tinggi (excess saving).

Walaupun kondisi ekonomi AS terus membaik dan the fed masih akan menaikan  suku bunga acuan di kuartal keempat 2023, namun stabilitas nilai tukar rupiah diperkirakan tetap terjaga sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian Indonesia, inflasi yang rendah. Begitu juga dengan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik.

Apalagi Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah melalui intervensi di pasar valas, efektivitas implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor (DHE) SDA sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023, serta penerbitan instrumen operasi moneter (OM) yang proarket untuk mendukung pendalaman pasar uang dan mendorong masuknya aliran portofolio asing.

Berdasarkan sentimen diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya diprediksi bergerak fluktuatif cenderung ditutup menguat di rentang Rp15.290-Rp15.370.

Editor : Jeanny Aipassa

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.

Efek Keberhasilan Transformasi, Saham BBRI Diproyeksi Terus Naik Previous post Efek Keberhasilan Transformasi, Saham BBRI Diproyeksi Terus Naik
Transformasi BRI, Dorong Pertumbuhan Kinerja yang Sehat dan Berkelanjutan Next post Transformasi BRI, Dorong Pertumbuhan Kinerja yang Sehat dan Berkelanjutan