
Realisasi Belanja Negara 2022 Capai Rp3.090,8 Triliun, Naik 10,9 Persen dari 2021
JAKARTA, iNews.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi belanja negara tahun 2022 mencapai Rp 3.090,8 triliun. Angka tersebut meningkat 10,9 persen dari realisasi 2021.
Peningkatan belanja negara tersebut sejalan dengan strategi kebijakan APBN yang berperan sebagai shock absorber. Anggaran belanja bertujuan untuk melindungi perekonomian dan masyarakat dari dampak risiko ketidakpastian global. Sementara penyerapan belanja negara mencapai 99,5 persen dari pagu dalam Perpres 98/2022.
“Kemudian, realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp 2.274,5 triliun setara 98,8 persen Perpres 98/2022, atau meningkat 13,7 persen dari realisasi tahun 2021,” ujarnya dalam konferensi pers Realisasi Negara 2022. Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Jumlah tersebut terdiri dari realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp1.079,3 triliun atau setara 114,1 persen Perpres 98/2022 yang dipengaruhi kenaikan pagu belanja K/L untuk mendukung Penanganan dan Pemulihan Covid -19. Program Ekonomi Nasional (PC PEN) di bidang kesehatan dan perlindungan sosial. Tambahan belanja di bidang kesehatan terutama untuk penanganan pasien Covid-19, pembayaran insentif tenaga kesehatan, pengadaan obat/vaksin untuk penanganan Covid-19.
“Tambahan belanja di bidang perlindungan sosial terutama untuk menjaga daya beli dan meringankan beban pengeluaran masyarakat, melalui Bantuan Langsung Tunai Minyak Goreng (BLT), BLT BBM, dan Bantuan Subsidi Upah, serta bantuan bencana alam di beberapa daerah. daerah-daerah,” katanya.
Realisasi belanja non K/L mencapai Rp1.195,2 triliun setara 88,2 persen Perpres 98/2022 atau meningkat 47,6 persen dibandingkan realisasi tahun 2021. Belanja ini digunakan untuk pembayaran bunga utang yang mencapai Rp 386,3 triliun atau setara dengan 95,2 persen Perpres 98/2022, serta subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 551,2 triliun yang setara dengan 109,7 persen dari Perpres 98/2022.
“Angka tersebut meningkat 192,7 persen dari realisasi tahun 2021, terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga ICP serta peningkatan konsumsi BBM dan listrik,” ujarnya.
Sementara itu, estimasi realisasi Transfer Daerah dan Dana Perdesaan (TKD) 2022 mencapai Rp 816,2 triliun atau setara 101,4 persen Perpres 98/2022) atau meningkat 3,9 persen dibanding realisasi 2021.
Realisasi anggaran TKD ini antara lain dipengaruhi oleh peningkatan alokasi Dana Bagi Hasil (DBH), dan kinerja daerah dalam memenuhi kebutuhan penyaluran Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus, serta sebagai pelaksanaan program BLT Desa.
Editor: Jujuk Ernawati
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel: