
Program Kartu Prakerja Habiskan Rp59 Triliun Selama 3 Tahun, Manajemen: Disalurkan Tanpa Korupsi
JAKARTA, iNews.id – Direktur Eksekutif Manajemen Penyelenggaraan Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan, program Kartu Prakerja menghabiskan dana Rp 59 triliun dalam tiga tahun. Menurut dia, dana tersebut tersalurkan dengan baik kepada 16,4 juta orang dari 46 juta pendaftar terdaftar yang dikukuhkan sebagai penerima manfaat.
“Jadi benar-benar dilaksanakan, disalurkan tanpa korupsi, tanpa korupsi. Itu kami sampaikan dengan jujur,” ujarnya di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Denni menjelaskan, selama periode 2020-2022, penerima Kartu Prakerja akan mendapatkan insentif sebesar Rp3,55 juta. Secara total, insentif yang diberikan kepada penerima manfaat program ini mencapai Rp58,22 triliun.
Sedangkan sisanya digunakan untuk biaya operasional Pengurusan Pelaksanaan Kartu Prakerja (PMO) sebesar Rp 353 miliar. Jumlah tersebut hanya 0,59 persen dari total anggaran Kartu Prakerja sebesar Rp59 triliun.
“Saldo dana bantuan yang belum terserap semuanya akan dikembalikan ke rekening kas negara Puan Sri Mulyani (Menkeu) sesuai dengan aturan Menko Perekonomian,” katanya.
Ia mengatakan, Program Kartu Prakerja telah memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp237,8 miliar.
“Kartu prakerja tetap memberikan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) kepada Kementerian Keuangan sebesar Rp237,8 miliar,” kata Denni.
Editor: Jujuk Ernawati
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel:
Konten di bawah ini disajikan oleh Pengiklan. Wartawan iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.