liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,03 Persen di Kuartal I 2023, Sri Mulyani: Ekonomi RI Tunjukkan Resiliensi

Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,03 Persen di Kuartal I 2023, Sri Mulyani: Ekonomi RI Tunjukkan Resiliensi

JAKARTA, iNews.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,03 persen pada triwulan I 2023 menunjukkan ketahanannya. Dari sisi produksi, sektor unggulan tetap tumbuh positif, termasuk sektor utama.

Perekonomian nasional terus menunjukkan ketahanan, baik dari sisi konsumsi maupun produksi, kata Sri Mulyani dalam keterangannya, Jumat (5/5/2023).

Sri Mulyani mengatakan sektor pertanian tumbuh relatif moderat sebesar 0,3 persen (yoy), salah satunya karena adanya pergeseran musim panen ke triwulan II akibat perubahan cuaca.

Subsektor perkebunan tumbuh sebesar 4,7 persen sejalan dengan tingginya permintaan minyak sawit. Sektor pertambangan terus tumbuh kuat sebesar 4,9 persen di tengah harga komoditas dunia yang moderat.

“Bahkan jika harga komoditas sedang dan mulai menurun, sektor pertambangan Indonesia masih bisa tumbuh 4,9 persen,” katanya.

Sektor manufaktur dan perdagangan merupakan kontributor utama dari sisi produksi. Sektor manufaktur tumbuh 4,4 persen (yoy) didukung oleh kuatnya permintaan domestik jelang Ramadan dan tingginya permintaan komoditas hilir seperti CPO dan mineral olahan.

Pertumbuhan subsektor pengolahan makanan dan minuman dan pengolahan logam dasar meningkat masing-masing sebesar 5,3 persen dan 15,5 persen pada triwulan I tahun 2023.

“Sementara itu, sektor alat angkut mampu tumbuh signifikan sebesar 17,3 persen, didorong oleh peningkatan permintaan kendaraan baru jelang Lebaran dan peningkatan produksi kendaraan bermotor listrik. Sejalan dengan kuatnya pertumbuhan manufaktur, sektor perdagangan juga meningkat sebesar 4,9 persen, terutama didorong oleh pertumbuhan perdagangan otomotif sebesar 6,9 persen,” ujarnya.

Editor : Aditya Pratama

Ikuti iNews di Google Berita

Bagikan Artikel:

Konten di bawah ini disajikan oleh Pengiklan. Wartawan iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.

7 Usaha Minuman Kekinian yang Laku di Pasaran Previous post 7 Usaha Minuman Kekinian yang Laku di Pasaran
OJK Catat 63 Perusahaan Berencana IPO, Incar Dana Rp61,71 Triliun Next post OJK Catat 63 Perusahaan Berencana IPO, Incar Dana Rp61,71 Triliun