
Pendapatan Blibli Melesat 72 Persen di 2022 Jadi Rp15,27 Triliun
JAKARTA, iNews.id – PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli membukukan laba bersih tahun lalu sebesar Rp15,27 triliun. Angka tersebut meningkat 72 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 8,86 triliun.
Pencapaian tersebut sejalan dengan peningkatan Total Processing Value (TPV) sepanjang 2022 sebesar 89,47 persen menjadi Rp61,4 triliun. Sedangkan pada 2021, TPV tercatat Rp 32,4 triliun.
Secara rinci, TPV segmen Ritel 1P memberikan kontribusi sebesar Rp9,94 triliun atau meningkat 32,26 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Laba bersih segmen Ritel 1P meningkat 32,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 8,9 triliun.
TPV segmen Ritel 3P memberikan kontribusi Rp 37,05 triliun atau meningkat 135 persen yoy didukung oleh pemulihan yang kuat dari bisnis pariwisata online setelah dibukanya pembatasan akibat wabah di Indonesia. Laba bersih segmen ini tercatat meningkat menjadi Rp 199 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp 112 miliar.
Sementara itu, TPV segmen institusi mencapai Rp 10,43 triliun, meningkat 28 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 8,15 triliun. Laba bersih di segmen ini akan meningkat 137 persen pada 2022 menjadi Rp 2,62 triliun.
Segmen toko fisik menyumbang Rp 3,97 triliun atau melonjak 302 persen dibanding 2021 sebesar Rp 988 miliar. Pendapatan bersih segmen ini melonjak 298 persen menjadi Rp 3,55 triliun dari tahun 2021 sebesar Rp 892 miliar.
Laba kotor perseroan meningkat 111 persen menjadi Rp 1,22 triliun tahun lalu dari Rp 580 miliar tahun sebelumnya. Sedangkan kerugian bisnis Blibli sepanjang 2022 mencapai Rp 5 triliun.
Kas dan setara kas Blibli per 31 Desember 2022 sebesar Rp3,07 triliun. Aset perusahaan mencapai Rp 14,08 triliun dan liabilitas sebesar Rp 3,6 triliun.
CEO & Co-Founder BELI Kusumo Martanto mengatakan, tahun 2022 dipenuhi dengan berbagai tantangan dan banyak faktor yang di luar kendali. Menurutnya, tema besar pelaku sektor teknologi di Indonesia saat ini, khususnya e-commerce, adalah bagaimana menyesuaikan diri dengan dinamika perubahan preferensi konsumen dalam bertransaksi menyusul dibukanya pembatasan akibat pandemi.
“Namun, kami tetap berada di jalur dengan arah dan strategi kami sepanjang tahun, termasuk menerapkan inisiatif baru pada platform e-commerce dan OTA kami, memperdalam sinergi dalam ekosistem dan mempercepat perluasan kehadiran toko fisik kami untuk mendorong strategi omnichannel kami.” ujarnya dalam kesaksiannya, Minggu (2/4/2023).
Ia melanjutkan, BELI selalu menekankan dan berupaya membangun model bisnis yang tepat dengan fokus memberikan pengalaman dan layanan terbaik bagi pengguna, mengembangkan hubungan jangka panjang dengan semua mitra, dan mengembangkan ekosistem secara sistematis, yang memungkinkan perusahaan untuk tumbuh secara berkelanjutan.
“Dengan kondisi pasar yang terus berubah, kami yakin saat ini kami berada dalam posisi yang lebih baik untuk bersaing dan lebih optimis untuk tumbuh dan meraih profitabilitas,” katanya.
CFO & Co-Founder BELI, Hendry mengatakan, seluruh segmen bisnis perseroan sepanjang tahun 2022 tumbuh cukup pesat di atas tren industri disertai dengan kinerja keuangan yang lebih sehat. Menurutnya, hal itu merupakan hasil dari upaya berkelanjutan perseroan melalui beberapa langkah strategis antara lain perluasan jumlah pilihan produk, pengembangan ekosistem dan penerapan efisiensi biaya di berbagai area untuk mendapatkan struktur biaya yang lebih baik.
Posisi kas perseroan saat ini dan fasilitas kredit, kata dia, cukup untuk membiayai seluruh strategi bisnis ke depan.
“Pada tahun 2023, kami percaya bahwa dengan berfokus pada keunggulan biaya, optimalisasi margin, dan keunggulan operasional ekosistem, kami berada di jalur yang tepat untuk mengembangkan bisnis kami lebih lanjut, dan pada saat yang sama, membawa kami lebih dekat ke profitabilitas,” katanya.
Editor: Jujuk Ernawati
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel: