liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 BARON69 RONIN86 DINASTI168
OPEC+ Pangkas Produksi, Harga Minyak Melonjak 6,3 Persen

OPEC+ Bakal Pertimbangkan Pengurangan Produksi Minyak Mentah Imbas Penurunan Harga

MOSKOW, iNews.id OPEC+ akan mempertimbangkan apakah akan mengurangi pasokan minyak mentah tambahan ketika kelompok ini bertemu pada akhir November, menurut sumber yang mengetahui rencana ini. Hal ini muncul setelah harga minyak turun hampir 20 persen sejak akhir September.

Mengutip Reuters, minyak mentah jenis Brent telah turun menjadi sekitar 79 dolar AS per barel dari level tertinggi tahun pada September mendekati 98 dolar AS per barel. Kekhawatiran terhadap permintaan dan kemungkinan surplus tahun depan telah menekan harga, meskipun ada dukungan dari pemotongan produksi OPEC+ dan konflik di Timur Tengah.

Arab Saudi, Rusia dan anggota OPEC+ lainnya telah menjanjikan pengurangan total produksi minyak sebesar 5,16 juta barel per hari, atau sekitar 5 persen dari permintaan global harian, dalam serangkaian langkah yang dimulai pada akhir tahun 2022. 

Pemotongan tersebut mencakup 3,66 juta barel per hari pada tahun 2022. OPEC+ dan pemotongan sukarela tambahan oleh Arab Saudi dan Rusia.

Salah satu sumber menyebut, pembatasan yang ada mungkin tidak cukup dan kelompok tersebut kemungkinan akan menganalisis apakah pembatasan lebih lanjut dapat diterapkan pada pertemuan tersebut. Tidak hanya itu, pemotongan yang lebih lanjut juga bisa saja didiskusikan pada pertemuan.

“Tidak menyenangkan melihat volatilitas pasar lebih besar menjelang pertemuan berikutnya sementara fundamental secara keseluruhan tetap solid. Para menteri kemungkinan besar akan mengungkapkan beberapa pemikiran tentang apa yang harus dilakukan lebih lanjut, untuk mengamankan tren yang stabil,” menurut salah satu sumber dikutip, Minggu (19/11/2023).

Editor : Aditya Pratama

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

45 Perusahaan Antre IPO, 4 Calon Emiten Incar Dana Lebih dari Rp1 Triliun Previous post Ramai Boikot Produk Israel, Berpengaruh ke Perdagangan Bursa? Ini Kata BEI
IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Pekan Depan, Ini Sektor yang Bisa Dicermati Next post IHSG Awal Pekan Diramal Bergerak di Kisaran 6.821-7.012