
Maskapai Ini Bakal Rekrut 8.500 Tenaga Kerja
SYDNEY, iNews.id – Qantas Airways berencana untuk mempekerjakan 8.500 pekerja selama dekade berikutnya. Jumlah ini hampir sama dengan yang dipecat saat pandemi Covid-19.
Mereka akan mempekerjakan pilot, awak kabin, dan staf bandara. Dengan lebih dari 300 pesawat baru yang kemungkinan akan tiba dalam 10 tahun ke depan, Qantas juga berencana membuka akademi teknik untuk membantu memelihara armadanya.
Selama pandemi Covid-19, banyak maskapai melakukan pengurangan staf yang signifikan. Krisis tenaga kerja menyebabkan peningkatan pembatalan penerbangan ketika pembatasan perjalanan dicabut tahun lalu. Faktanya, industri ini masih kekurangan pionir, yang berisiko menghambat ekspansi.
Grup Qantas, yang mencakup maskapai berbiaya rendah Jetstar, akan mempekerjakan lebih dari 30.000 pekerja garis depan selama 10 tahun ke depan. Dengan mempertimbangkan pengurangan karyawan, perusahaan akan mempekerjakan sekitar 32.000 orang pada tahun 2033 dari 23.500 karyawan saat ini.
“Kami siap memenuhi pertumbuhan di semua pasar yang kami layani,” kata CEO Qantas Alan Joyce dikutip dari Bloomberg, Minggu (5/3/2023).
“Kami memesan pesawat hingga 10 tahun sebelumnya, jadi kami harus berpikir jangka panjang yang sama tentang orang dan keterampilan yang kami butuhkan untuk mengoperasikannya,” tambahnya.
Qantas memiliki hak pemesanan dan pembelian untuk total 299 pesawat berbadan sempit dan 12 pesawat berbadan lebar untuk pengiriman selama dekade berikutnya.
Maskapai mengatakan membutuhkan sekitar 200 teknisi baru setiap tahun. Jumlah ini melebihi pasokan nasional teknisi penerbangan baru setiap tahunnya.
Editor: Jujuk Ernawati
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel:
Konten di bawah ini disajikan oleh Pengiklan. Wartawan iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.