
Latar Belakang MEA Lengkap dengan Tujuan dan Dampaknya
JAKARTA, iNews.id – Latar belakang MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN diawali dari pertemuan di Bali pada tahun 2003 saat KTT ASEAN ke-9 yang dihadiri oleh negara anggota ASEAN.
MEA sendiri dibentuk bertujuan untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN serta diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi antar negara ASEAN.
Deklarasi MEA dilakukan pada tanggal 31 Desember 2015 dan mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2016.
Adanya MEA secara tidak langsung meningkatkan persaingan antar negara yaitu untuk meningkatkan perekonomiannya. Tidak hanya antar negara, persaingan dalam lingkup yang lebih kecil juga terjadi antar pelaku bisnis dalam sebuah negara.
Selain itu tujuan dan dampak MEA akan dibahas secara lebih mendalam melalui ulasan berikut ini, yang dikutip dari berbagai sumber, Minggu (5/11/2023).
Tujuan Berdirinya MEA
Organisasi ASEAN mendirikan MEA ini bukan tanpa alasan. Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh para anggota ASEAN, seperti di antaranya sebagai berikut:
1. Menjaga kestabilan politik dan keamanan antarnegara ASEAN.
2. Meningkatkan daya saing perekonomian di pasar dunia.
3. Membantu mengembangkan perekonomian.
4.Mengurangi tingkat kemiskinan.
5. Meningkatkan taraf hidup masyarakat di negara-negara ASEAN.
6. Mengurangi hambatan perdagangan internasional.
7. Meningkatkan ekspor produk lokal.
8. Meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
9. Membangun iklim yang mendukung masuknya Foreign Direct Investment (FDI).
10. Menstimulus perkembangan ekonomi lewat pertumbuhan teknologi.
11. Mendorong pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
12. Memperluas lapangan pekerjaan.
13. Mempermudah akses ke pasar dunia.
Dampak terbentuknya MEA
Terbentuknya MEA membawa sejumlah pengaruh untuk negara anggotanya, termasuk Indonesia. Dampak tersebut ada yang bersifat positif dan ada pula yang bersifat negatif.
Dampak positif
Dalam jurnal Menilik Kesiapan Dunia Ketenagakerjaan Indonesia Menghadapi MEA (2014) oleh Bagus Prasetyo, MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) memiliki dampak positif berupa:
1. Meningkatkan investasi Adanya MEA secara otomatis membuka peluang sebesar mungkin untuk meningkatkan investasi, khususnya dari perusahaan dari negara lain. Jika investasinya meningkat, secara langsung juga meningkatkan perekonomian Indonesia.
2. Membuka lapangan pekerjaan Terbentuknya MEA juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru baik di dalam ataupun luar negeri, sebagai dampak dari peningkatan investasi. Lapangan pekerjaan akan lebih beragam dan tentunya membutuhkan tenaga ahli yang terampil di bidangnya.
3. Meningkatnya kegiatan ekspor MEA dapat memudahkan dan meningkatkan kegiatan ekspor di Indonesia. Karena jangkauan wilayah ekspor lebih luas dan tidak perlu membayar biaya yang terlalu mahal. Peningkatan kegiatan ekspor ini juga sangat berpengaruh pada nilai pendapatan per kapita Indonesia.
4. Melalui MEA Indonesia bisa memperluas jangkauan ekspor tanpa biasa dan penahanan barang yang lama di bea cukai. Oleh karena itulah barang ekspor bisa sampai ke negara tujuan dengan lebih cepat sehingga ekspor lebih lancar.
5. Dampak positif MEA bagi bangsa Indonesia adalah berkembangnya industri kreatif. Ini dikarenakan perdagangan internasional menuntut produk yang inovatif, sehingga daya saing semakin ketat.
Maka dari itu, Indonesia berupaya melahirkan produk yang lebih kreatif agar mampu bersaing di pasar internasional. Sehingga industri kreatif semakin berkembang.
Dampak negatif
Selain memiliki dampak positif, MEA juga memiliki sejumlah dampak negatif untuk Indonesia, yaitu:
1. Persaingan tenaga kerja Walau lapangan pekerjaan terbuka lebar, namun persaingan terjadi secara ketat. Karena masyarakat Indonesia tidak hanya bersaing dengan penduduk lokal, tetapi juga bersaing dengan pencari kerja dari negara lain. Karena mereka juga mendapat kemudahan untuk pergi ke luar negeri dan mencari kerja.
2. Industri lokal bersaing dengan produk luar negeri Adanya MEA juga membuat industri lokal mau tidak mau harus bersaing dengan produk luar negeri. Karena barang impor yang masuk dalam jumlah banyak, sehingga bisa mengancam posisi produk lokal. Terlebih lagi jika produk asing dianggap memiliki kualitas yang jauh lebih baik.
3. Eksploitasi SDA oleh perusahaan asing MEA juga bisa berdampak negatif pada sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Karena perusahaan asing bisa menggunakan dan mengeksploitasi sumber daya alam.
Demikian ulasan tentang latar belakang MEA yang perlu untuk diketahui. Semoga bermanfaat!
Editor : Johnny Johan Sompotan
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel: