
Laba Bersih BSI 2022 Naik 40,68 Persen Jadi Rp4,26 Triliun
JAKARTA, iNews.id – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) membukukan laba bersih tahun lalu sebesar Rp4,26 triliun. Angka tersebut meningkat 40,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,02 triliun.
Peningkatan laba ditopang oleh peningkatan pendapatan penyaluran pembiayaan sebesar Rp20,46 triliun. Pencapaian tersebut meningkat 9,98 persen dari periode yang sama tahun 2021 senilai Rp18,6 triliun.
Dalam laporan keuangan BRIS di laman resmi perseroan, Rabu (1/2/2023), pos pendapatan dominan berasal dari pendapatan piutang sebesar Rp 12,23 triliun, terdiri dari Murabahah senilai Rp 11,35 triliun, Istishna Rp 332 juta, dan Ujrah Rp 877. ,08. miliar
Sedangkan bagi hasil mencapai Rp 4,86 triliun didominasi Musyarakah senilai Rp 4,72 triliun dan Mudharabah Rp 142,25 miliar. BRIS juga membukukan pendapatan dari pendapatan sewa sebesar Rp 122,25 miliar, dan lainnya Rp 3,24 triliun.
Sepanjang tahun lalu, BRIS telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 207,70 triliun tumbuh 21,26 persen secara tahunan (year to year/yoy). Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 261,49 triliun, naik 12,11 persen.
Perseroan memiliki cash coverage sebesar 183,12 persen, meningkat 34,25 persen, dengan persentase pembiayaan bermasalah (NPF) gross sebesar 2,42 persen atau turun 0,51 persen yoy. Sedangkan net NPF juga turun menjadi 0,57 persen.
Sementara itu, rasio lain yang perlu diperhatikan, seperti rasio profitabilitas, menunjukkan BRIS memiliki net operating margin (NOM) sebesar 2,17 pada tahun 2022, meningkat dari 1,75 pada akhir tahun 2021, sebagaimana disajikan. Neraca BRIS menunjukkan total aset meningkat 15,24 persen menjadi Rp 305,72 triliun dari akhir 2021 senilai Rp 265,28 triliun yang terbentuk karena kenaikan piutang pembiayaan, khususnya murabahah.
Dana tabungan wadiah BRIS juga meningkat, terdiri dari giro Rp21,79 triliun dan tabungan Rp44,21 triliun. Sementara itu, dana investasi kemitraan nirlaba juga meningkat menjadi total Rp195,47 triliun dari Rp176 triliun yang mayoritas merupakan deposito dan tabungan.
Editor: Jujuk Ernawati
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel: