
Intip 5 Rekomendasi Saham Pekan Depan, Ada 2 Emiten BUMN
JAKARTA, iNews.id – Astronacci International melihat beberapa saham berpotensi naik pada pekan depan seiring penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat lalu (27/1/2023).
Menurut Founder dan Chief Executive Officer Astronacci International, Gema Goeyardi, saham potensial pertama yang bergerak di sektor konsumsi khususnya produk ayam adalah Charoen Pokphand Indonesia (CPIN).
“Produsen ini diharapkan tumbuh moderat pada tahun 2023, didukung oleh kebijakan kenaikan upah minimum sebesar 10 persen dari tahun sebelumnya, pertimbangan dari segi pasokan, dan kegiatan untuk mengurangi Stok Akhir Unggas Umur Satu Hari ( DOC FS) untuk penertiban pasokan juga akan terus berlanjut,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu (29/1/2023).
Dengan pertimbangan tersebut, harga ayam berpotensi lebih stabil dan menguntungkan bagi sektor tersebut. Menurutnya, secara teknikal CPIN masih bergerak dalam tren naik dengan target harga Rp 6.750 asalkan masih berada di atas area Rp 5.500.
Potensi pangsa emiten menyusul adanya kendaraan listrik masih sangat prospektif mengingat Indonesia merupakan produsen nikel terbesar pertama di dunia dengan cadangan 21 juta metrik ton (MT), membuat perusahaan nikel di Indonesia diuntungkan karena potensi permintaan yang tinggi. untuk nikel. kedepannya akan menjadi emiten saham milik pemerintah di sektor timah.
“Potensi saham kedua adalah Timah Tbk (TINS) yang kini telah menembus area konsolidasinya dengan target harga Rp 1.480 asalkan bisa bertahan di atas area Rp 1.210,” ujarnya.
Stok potensial ketiga adalah stok semen milik negara, Semen Indonesia (SMGR). Sektor semen tahun ini diperkirakan tumbuh setelah mengalami gejolak kenaikan harga komoditas batu bara. Normalisasi harga batu bara global tahun ini akan menurunkan biaya bahan bakar dalam produksi semen, yang pada gilirannya berpeluang meningkatkan margin usaha perusahaan semen.
“SMGR kini bergerak pada support dinamis melanjutkan penguatan ke area Rp 7.825 dengan support di area Rp 6.925,” katanya.
Perseroan tahun ini fokus membidik sektor penunjang transisi energi dalam jangka pendek hingga panjang. Manajemen melihat prospek sektor ini cukup menjanjikan karena tren dunia yang semakin kuat terhadap penggunaan energi bersih sejalan dengan perkembangan ekosistem kendaraan listrik Indonesia, sehingga portofolio yang dipilih manajemen berpotensi menguntungkan perusahaan di masa depan. masa depan.
Saratoga Investama Sedaya (SRTG) sebagai saham potensial menembus base area dengan target harga di area IDR 2.690 dan support di area IDR 2.290. Potensi saham terakhir datang dari industri pulp dan kertas Kilang Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) yang saat ini berpeluang mengejar area resistance klasik Rp 8.025 asalkan berada di atas support Rp 6.750. .
Editor: Jujuk Ernawati
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel: