
Indonesia Terima Hibah Alat Laboratorium Solar PV dari Pemerintah Swiss
JAKARTA, iNews.id – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerima paket hibah peralatan Solar Photovoltaic Laboratory dari Pemerintah Swiss.
Paket alat Laboratorium Solar PV ini merupakan proyek kerjasama Renewable Energy Skill Development (RESD) yang didanai oleh Sekretariat Negara Bidang Perekonomian SECO.
Penyerahan paket tersebut diterima oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM melalui acara penandatanganan berita acara serah terima oleh Martin Stottele selaku Pemimpin Proyek RESD dan Susetyo Edi Prabowo, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE).
Paket peralatan laboratorium tersebut terdiri dari peralatan portable solar PV, peralatan ground mounting dan pole mounting solar panel rooftop, beserta infrastruktur pendukung lainnya.
Penyerahan hibah ini dilakukan menjelang pelaksanaan Program Pelatihan Teknisi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang akan dimulai pada tahun 2023 PPSDM KEBTKE untuk mempersiapkan tenaga kerja di bidang solar PV di Indonesia.
“PPSDM KEBTKE sebagai pusat pelatihan energi baru terbarukan dan hemat energi berkomitmen untuk mendukung program Pemerintah Indonesia menuju energi bersih dan berkelanjutan, terutama dari aspek ketersediaan tenaga kerja yang kompeten dengan kemampuan teknis sesuai kebutuhan industri, ” kata Susetyo Edi. Prabowo dalam siaran persnya, Jumat (2/12/2022).
Sementara itu, ketua proyek RESD, Martin Stottele menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan sumber daya manusia transisi energi.
“Kami berharap dengan adanya alat laboratorium energi terbarukan di PPSDM KEBTKE ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran peserta pelatihan yang mengikuti Program Diklat Teknisi PLTS sehingga mampu menghasilkan benih yang unggul, berdaya saing dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang efisien dan handal untuk masa depan. industri energi terbarukan di Indonesia,” kata Martin.
Selain PPSDM KEBTKE, lanjut Martin, proyek RESD juga melibatkan empat Balai Latihan Kerja dan Produktivitas di bawah Kementerian Ketenagakerjaan (BPVP Ambon, BPVP Banda Aceh, BPVP Lombok Timur, dan BPVP Ternate).
RESD merupakan kerjasama pembangunan antara Pemerintah Indonesia melalui BPSDM ESDM) dan pemerintah Swiss melalui State Secretariat for Economic Affairs (SECO) yang bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan, desain, konstruksi dan instalasi, inspeksi dan commissioning. , pengawasan, pengoperasian dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga solar hybrid, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Proyek RESD berlangsung selama 5 tahun, dari tahun 2020 hingga 2025 dan melibatkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia sebagai pemangku kepentingan proyek dan juga kementerian/lembaga strategis lainnya termasuk Ditjen Vokasi . Kajian, Kemendikbud, Ristek, Kemenaker, Badan Sertifikasi Profesi, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Editor : Jeanny Aipassa
Bagikan Artikel: