liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Harga Minyak Dunia Melonjak Dipicu Kebijakan OPEC+ dan Pelonggaran Lockdown China

Harga Minyak Dunia Melonjak Dipicu Kebijakan OPEC+ dan Pelonggaran Lockdown China

JAKARTA, iNews.id – Harga minyak dunia naik lebih dari 1 persen pada Senin (5/12/2022), dipicu oleh kebijakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) untuk mempertahankan pengurangan produksi, dan pelonggaran pembatasan Covid-19 Di Tiongkok.

Minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Februari naik 1,74 persen menjadi US$87,09 per barel pada 0925 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,72 persen, menjadi US$81,43 per barel.

Hal itu dipicu oleh kebijakan OPEC+ pada Minggu (4/12/2022) yang menyepakati pemotongan produksi lebih lanjut sebesar 2 juta barel per hari (bph) mulai November hingga 2023.

Analis mengatakan keputusan itu sejalan dengan kebijakan Uni Eropa dan negara-negara G7 untuk membatasi harga jual Rusia di US$60 per barel.

“Hasilnya mencerminkan masih ada ketidakpastian pasokan dan permintaan dalam beberapa bulan mendatang,” kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Senin (5/12/2022).

Jika kebijakan UE diterapkan, kelompok negara biru diproyeksikan akan mengganti minyak mentah Rusia dengan minyak dari Timur Tengah, Afrika Barat, dan Amerika Serikat, yang akan memperkuat harga minyak setidaknya dalam waktu dekat, Wood Mackenzie Ann-Louise kata wakil presiden Hittle dalam sebuah catatan. .

“Harga saat ini terbebani oleh ekspektasi pertumbuhan permintaan yang lamban, meskipun ada larangan impor minyak UE terhadap batasan harga minyak mentah Rusia dan G7. Penyesuaian larangan UE dan batasan harga kemungkinan akan mendukung harga sementara,” kata Hittle.

Sebelumnya, harga minyak melemah karena kebijakan nol-Covid China memengaruhi permintaan. Namun, setelah peraturan tersebut dilonggarkan di beberapa kota termasuk Beijing dan Shanghai, harga minyak perlahan naik.

Riset Ekuitas PT Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana mengatakan pelonggaran China berdampak pada harga minyak dunia yang sebelumnya turun akibat ketidakpastian jelang pertemuan OPEC+.

“Namun jika melihat tren sepekan lalu, minyak dunia, minyak WTI, dan minyak Brent mengalami kenaikan signifikan, salah satunya didorong pelonggaran China,” ujar Raditya dalam Market Buzz Power Breakfast BEI, Senin (12/5). /2022).

Selama sepekan terakhir, minyak WTI naik hampir 5 persen dan Brent 2,5 persen, tentunya relaksasi tersebut berdampak positif bagi minyak.

Editor : Jeanny Aipassa

Bagikan Artikel:

IHSG Pekan Depan Diprediksi Bergerak Sideways, Berikut Analisisnya Previous post IHSG Pekan Depan Diprediksi Bergerak Sideways, Berikut Analisisnya
APBN Jangan Sampai Sakit karena... Next post APBN Jangan Sampai Sakit karena…