
Ekonom Ungkap Tantangan Industri Jasa Keuangan di 2023
JAKARTA, iNews.id – Tahun 2023 dikatakan mengalami ketidakpastian yang tinggi. Berbagai lembaga keuangan internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tidak akan melebihi 3 persen.
Momentum meredanya pandemi Covid-19 idealnya dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, situasi ekonomi global yang melemah membuat pertumbuhan ekonomi sulit untuk ditingkatkan.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah Redjalam mengatakan, saat ekonomi global mengalami penurunan, pertumbuhan ekonomi akan lebih bergantung pada ekonomi domestik. Saat rantai pasokan global terganggu, harapan beralih ke pengembangan rantai pasokan domestik.
“Ketika banyak perusahaan besar yang tak berdaya di tengah hantaman global, UKM kembali menjadi tempat berpaling. Pengembangan rantai pasok dalam negeri dan keselarasan dengan UKM dapat menjadi strategi alternatif untuk terus dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di masa depan. di tengah ekonomi global yang lesu,” kata Piter dalam keterangannya, Sabtu (4/2/2023).
Piter menambahkan, dukungan dari sektor keuangan untuk strategi alternatif sangat diperlukan. Industri Jasa Keuangan harus tetap berhati-hati. Namun, untuk memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi, diperlukan juga keberhasilan.
“Dalam kaitan itu, inovasi kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bersifat countercyclical sangat diharapkan,” ujarnya.
Editor : Aditya Pratama
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel: