
Capai Pertumbuhan Ekonomi, Dunia Cari Titik Keseimbangan Baru
JAKARTA, iNews.id – Dunia sedang mencari titik ekuilibrium baru untuk pertumbuhan ekonomi. Hal ini sejalan dengan pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19 dan situasi geopolitik yang turut mengancam situasi ekonomi.
Pernyataan tersebut disampaikan peneliti Institute of Economic and Financial Development (Indef), Izzudin Al Farras Adha, dalam acara Idea Talk bertajuk After Jokowinomics: Where Indonesia Will Go di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2023).
“Titik keseimbangannya selama ini Amerika mendominasi tetapi diganggu oleh China, kemudian Uni Eropa melanjutkan ekspansi NATO ke Ukraina, namun ada Rusia yang mencegah perang, berbagai dinamika lain yang menimbulkan berbagai ketidakpastian di dunia, termasuk dunia. ekonomi saat ini,” kata Farras.
Karena itu, Farras menilai, pertumbuhan ekonomi dunia, khususnya negara maju pada 2023 diproyeksikan terus menurun.
“Tahun 2021, 2022 akan mulai terlihat titik terang, eh ternyata 2022 adalah akhir dan sekarang 2023 titik terang yang bisa dilihat sebelumnya, tertahan, tidak secerah awal,” kata Farras.
Di sisi lain, lanjutnya, negara-negara berkembang yang didorong China dan India untuk memiliki ekonomi besar justru meningkat karena China mulai membuka ekonominya setelah kebijakan zero covid.
“Sekali lagi, dunia sedang mencari titik keseimbangan baru, negara maju diproyeksikan menurun tahun ini, negara berkembang diproyeksikan meningkat meski pangsa ekonomi dunia negara maju masih jauh lebih besar dibandingkan negara berkembang, ” dia berkata. Farra.
Editor : Jeanny Aipassa
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel:
Konten di bawah ini disajikan oleh Pengiklan. Wartawan iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.