
Begini Strategi Krakatau Steel Benahi Keuangan dari Rugi Jadi Untung
JAKARTA, iNews.id – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melakukan transformasi yang diawali dengan restrukturisasi utang. Pada 2019-2020 emiten baja pelat merah ini melakukan restrukturisasi sebesar 2,3 miliar dolar AS atau setara Rp35 triliun.
Restrukturisasi utang tersebut dilakukan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), bank swasta, hingga lembaga keuangan.
Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan, sejak dilakukannya restrukturisasi dan transformasi, emiten dengan kode saham KRAS ini telah mencapai perbaikan kinerja yang signifikan.
Pada 2020, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar 23 juta dolar AS atau Rp351,3 miliar, kemudian meningkat pada 2021 menjadi Rp672,05 miliar (44 juta dolar AS), dan 23 juta dolar AS atau setara dengan Rp351,30 miliar di tahun setelahnya.
Purwono menjelaskan, Krakatau Steel terus melanjutkan inisiatif upaya efisiensi di segala lini, bagian dari restrukturisasi dan transformasi, di antaranya penurunan biaya energi hingga 46 persen, penurunan biaya utility sebesar 28 persen, penurunan biaya tenaga kerja sebesar 53 persen.
Lalu, penurunan biaya consumable hingga 64 persen, penurunan biaya utility non-produksi hingga 66 persen, penurunan biaya lain-lain sebesar 88 persen.
“Penurunan variable cost sebesar 43 persen, dan penurunan fixed cost sebesar 58 persen,” kata Purwono, Rabu (25/10/2023).
Editor : Aditya Pratama
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel: