
Awal yang Baik Memperkuat Resiliensi Ekonomi
JAKARTA, iNews.id – Neraca perdagangan Januari 2023 mencatat surplus 3,87 miliar dolar AS. Hal tersebut didorong oleh perkembangan ekspor dan impor yang kinerjanya memperpanjang surplus neraca perdagangan menjadi 33 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Penyumbang surplus terbesar adalah Amerika Serikat, Filipina, dan India dengan komoditas utama bahan bakar mineral, produk sawit, dan mesin.
“Surplus perdagangan di awal tahun ini merupakan awal yang baik dalam memperkuat ketahanan ekonomi negara dalam menghadapi tantangan global ke depan. Angka ekspor dan impor masih cukup tinggi, bahkan tertinggi jika dibandingkan dengan angka Januari tahun-tahun sebelumnya,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam keterangannya, Kamis (16/2). ). /2023).
Sejak 2023, ekspor Indonesia pada Januari tercatat tumbuh relatif baik, meningkat 16,37 persen (yoy) mencapai US$22,31 miliar. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan ekspor komoditas migas dan nonmigas yang masih meningkat masing-masing sebesar 65,03 persen (yoy) dan 13,97 persen (yoy).
Beberapa komoditas utama yang mendukung kinerja ekspor positif antara lain logam mulia dan perhiasan/permata serta karet dan barang dari karet. Ekspor ke negara-negara mitra dagang utama juga mencatatkan pertumbuhan yang kuat.
Ekspor produk nonmigas ke China yang mencapai 25,2 persen dari total ekspor nonmigas meningkat 49,4 persen (yoy). Disusul ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN (18,9 persen dari total ekspor nonmigas) dan India (6,5 persen dari total ekspor nonmigas) yang masing-masing meningkat sebesar 17,5 persen dan 30,5 persen secara tahunan. dasar.
“Meski PMI Manufaktur beberapa negara mitra dagang utama Indonesia seperti China masih dalam zona kontraksi, ekspor masih meningkat di awal tahun ini,” katanya.
Editor : Aditya Pratama
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel: