liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BI Diprediki Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen, Ini Alasannya

Ada Kasus Silicon Valley Bank, BI Diprediksi Tahan Suku Bunga di 5,75 Persen

JAKARTA, iNews.id – Bank Indonesia (BI) diprediksi akan mempertahankan suku bunga di kisaran 5,75 persen untuk mengantisipasi dampak kasus kebangkrutan Silicon Valley Bank di Amerika Serikat (AS) dan menjaga momentum pemulihan ekonomi.

Ekonom LPEM FEB Universitas Indonesia (UI), Teuku Riefky, mengatakan BI harus mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen untuk menjaga stabilitas harga dan nilai tukar dengan tetap melanjutkan langkah makroprudensial.

“Situasi terkini menunjukkan perekonomian Indonesia semakin membaik dengan kenaikan laju inflasi, namun relatif terkendali,” kata Riefky di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Secara eksternal, Indonesia mencatat arus keluar modal dan Rupiah telah stabil setelah serangkaian devaluasi. Dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, dia menilai kinerja Rupiah masih lebih baik.

“Selain itu, dengan tren peningkatan cadangan, Indonesia mungkin memiliki cukup ruang untuk memitigasi guncangan eksternal,” kata Riefky.

Menurut dia, perbedaan imbal hasil antara obligasi pemerintah Indonesia dan obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) tampaknya cukup dibiarkan seperti sekarang, menyusul kasus Silicon Valley Bank (SVB) yang belakangan ini bisa membuat The Fed bersikap lebih lunak. dalam menetapkan suku bunga. .

“Sayangnya, sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi belakangan ini setelah dunia menyaksikan kebangkrutan SVB,” jelas Riefky.

Namun di sisi lain, hal tersebut dapat mendorong The Fed untuk tidak terlalu agresif dalam melakukan pengetatan kebijakan moneter mengingat kondisi pasar keuangan yang masih belum stabil.

“Dorongan untuk menunda pengetatan kebijakan moneter AS dapat menciptakan momentum aliran dana ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia,” kata Riefky.

Editor : Jeanny Aipassa

Ikuti iNews di Google Berita

Bagikan Artikel:

Konten di bawah ini disajikan oleh Pengiklan. Wartawan iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.

dari Pembuat Koper hingga Jadi Merek Fesyen Mewah Previous post dari Pembuat Koper hingga Jadi Merek Fesyen Mewah
IHSG Awal Pekan Berpotensi Menguat Terbatas, Ini 8 Saham Pilihan Next post IHSG Hari Ini Ditutup Melemah ke 6.565, MEDC-SAGE Pimpin Top Losers