liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
3 Alasan Kenapa Negara Tidak Mencetak Uang Sebanyak-banyaknya

3 Alasan Kenapa Negara Tidak Mencetak Uang Sebanyak-banyaknya

JAKARTA, iNews.id – Ada beberapa alasan mengapa negara tidak mencetak uang sebanyak yang menarik untuk diulas. Uang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Dengan uang, manusia dapat melakukan transaksi perdagangan, membayar jasa hingga menentukan harga jual atau beli.

Berikut 3 alasan mengapa suatu negara tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya, dirangkum dari berbagai sumber:

1. Untuk menghindari inflasi

Pencetakan uang oleh pemerintah dalam jumlah besar dapat menyebabkan inflasi. Sebab, hal itu akan berdampak pada perekonomian nasional.

Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa suatu negara memilih berutang daripada mencetak uang dalam jumlah besar, termasuk negara maju.

Misalnya, Inggris dan Jerman mengalami inflasi ini ketika negara mereka tidak didukung oleh emas sekitar awal 1900-an, tetapi mencetak uang untuk membiayai perang.

Pada tahun 1914, Bank of England mengeluarkan uang kertas dengan pertumbuhan 41,2 persen untuk membiayai kebutuhan perang. Akibatnya, inflasi naik menjadi 13,5 persen.

Kondisi inflasi juga terjadi di Jerman selama Perang Dunia I. Kebutuhan dana yang besar untuk perang menyebabkan Jerman meninggalkan emas sebagai mata uang Mark. Akibatnya, harga komoditas naik pada tahun 1923.

Harga sepotong roti selama perang di Jerman bahkan mencapai 200 miliar mark. Ibu-ibu Jerman saat itu menggunakan uang kertas Markus sebagai bahan bakar karena nilainya lebih rendah dari kayu bakar.

2. Menyebabkan utang membengkak

Ketika pemerintah mencetak uang, maka ‘kewajiban’ berupa utang juga akan muncul di neraca pemerintah.

Nilai uang tidak kasat mata, semakin banyak uang beredar tidak diikuti dengan semakin banyak barang di pasaran, maka semakin tinggi harga barang tersebut karena semakin langka dan dicari.

Editor: Komaruddin Bagja

Ikuti iNews di Google Berita

Bagikan Artikel:

PNS Pajak Bisa Beli Harley, Berapa Besaran Gaji dan Tunjangannya? Previous post PNS Pajak Bisa Beli Harley, Berapa Besaran Gaji dan Tunjangannya?
Ini 5 Arahan Hary Tanoesoedibjo di Workshop BOD Financial Services Next post Ini 5 Arahan Hary Tanoesoedibjo di Workshop BOD Financial Services